JAKARTA-Peneliti Utama Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Siti Zuhro menilai perlawanan yang dilakukan Fahri Hamzah kepada PKS adalah hal yang wajar. Hal ini karena PKS tidak memiliki konsistensi dalam bersikap terkait sikap kader-kadernya yang dianggap merugikan PKS.
“Kalau koruptor seperti Mantan Presiden PKS, Lutfi Hasan Ishak atau Mantan Gubernur Sumut, Gatot Pudjonugroho, atau Arifinto yang menonton film porno tidak dijatuhi hukuman pemecatan, maka seharusnya pemecatan Fahri tidak dilakukan,” katanya di Jakarta, Senin (25/4/2016).
Menurut Siti, PKS tidak berbeda dengan partai lain yang tidak memiliki acuan soal aturan untuk memberikan reward dan punishment.
“Kalau memang dianggap Fahri melanggar aturan partai, maka harus ada konsistensi dalam memberikan penalty terhadap kader-kader yang melalukan pelanggaran serupa,” ujarnya.
Padahal, jelas Wiwik sapaan akrab Siti Zuhro, seharusnya hal seperti ini cepat direspon dan dijawab agar PKS tidak terkena fitnah, terutama oleh argumentasi yang diajukan Fahri bahwa ada keputusan yang diskriminatif terhadap dirinya.
Komentari tentang post ini