JAKARTA-Ketua Umum Rembuk Nasional Aktifis 98, Sayed Junaidi Rizaldi (SJR) menilai pembentukan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) sebagai bentuk sikap anti pemerintah.
Indikasinya, gerakan tersebut melakukan “perlawanan” dengan bertopeng demokrasi terhadap jalannya pemerintahan yang sah saat ini.
Menurutnya, sepak terjang orang yang ada di KAMI sangat jelas.
Kelompok ini getol menyuarakan sikap anti pemerintah.
“Saya melihat, ada semacam upaya membuat perlawanan kepada pemerintah. Kalau dibilang gerakan moral, tentu diinisiasi oleh para deklarator dari orang-orang yang berasal dari berbagai macam faksi atau kelompok yang ada di rimba politik ini . Tapi ini bisa kita lihat para inisiatornya kebanyakan pihak yang kalah Pilpres, dan yang power syndrome,” ujar Sayed, Senin (30/8/2020).
Dia menilai, pembentukan organisasi tersebut merupakan akumulasi dari hasil kekecewaan.
Kegagalan inilah yang mengikat mereka membentuk sebuah organisasi itu.
“Dalam konteks demokrasi memang betul yang dibutuhkan adalah pihak yang kritis, karena civil societynya harus dikuatkan. Tapi mereka ini dari barisan sakit hati, ada juga yang dipecat dari jabatan BUMN, pokoknya iklim politik dibuat untuk tidak sehat. Tapi rakyat Indonesia tentu lebih cerdas lah. Saya juga yakin, organisasi seperti ini juga akan menjadi gerakan politik, lihat aja nanti,” tukas lulusan pasca politik UI ini.
Komentari tentang post ini