JAKARTA – PT Sinergi Multi Lestarindo Tbk (SMLE) telah menandatangani perjanjian pinjaman senilai Rp43 miliar dari Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) pada 12 September 2024.
Menurut Siu Min, Direktur Utama SMLE dalam keterbukaan informasi ke BEI, dikutip Jumat (20/9/2024), pinjaman tersebut terdiri atas tiga jenis fasilitas. Pertama, fasilitas Pinjaman Rekening Koran (PRK) senilai Rp14 miliar dengan tanggal jatuh tempo 25 April 2025. Fasilitas PRK ini tidak memiliki jangka waktu pinjaman.
Kedua, fasilitas Loan on Note-Account Payable Financing (LON APF) sebesar Rp20 miliar dengan jangka waktu pinjaman maksimum enam bulan setelah tanggal penarikan terakhir.
Ketiga, Fasilitas Loan on Certificate sebesar Rp9 miliar yang akan jatuh tempo pada 31 Maret 2028. Ini adalah fasilitas yang diberikan sehubungan dengan proses pengambilalihan pinjaman PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN).
“Fasilitas pinjaman yang diterima oleh Perseroan akan digunakan sebagai opsi tambahan pembiayaan untuk mendukung belanja modal yang telah direncanakan oleh Perseroan,” tulis Siu dalam laporan keterbukaan informasinya.
Transaksi tersebut, kata Siu, tidak berdampak material terhadap kondisi keuangan Perseroan, kecuali pembayaran pokok dan bunga secara berkala sebagaimana fasilitas kredit yang telah ada. Bahkan transaksi ini, lanjutnya, juga tidak berdampak material terhadap hukum dan kelangsungan usaha Perseroan.
Sebagai informasi, SMLE membukukan penjualan sebesar Rp113,56 miliar pada semester I 2024, tumbuh 23% dari Rp92,32 miliar pada periode sama 2023. Dari penjualan tersebut, emiten beraset Rp183,64 miliar per Juni 2024 itu meraih laba sebesar Rp947,42 juta pada semester I 2024. Pencapaian laba SMLE tersebut anjlok sekitar 57,32% jika dibandingkan Rp2,22 miliar pada semester I 2023.
Komentari tentang post ini