JAKARTA -DPR mengaku sangat khawatir dengan kondisi mata uang rupiah yang terus menerus mengalami tekanan terhadap Dolar AS.
Pasalnya, kondisi ekonomi seperti ini jangan sampai diwariskan kepada pemerintah mendatang.
“Jadi saya ingin memastikan pada masa akhir periode ini, bahwa seluruh kebijakan Bank Indonesia ini harus efektif dalam rangka menyelesaikan permasalahan kurs rupiah,” kata Anggota Komisi XI DPR, Ahmad Najib Qodratullah dalam Rapat Kerja dengan Gubernur Bank Indonesia dalam agenda: Laporan Triwulan I Bank Indonesia Tahun 2024, di Jakarta, Senin, (24/6/2024).
Hadir dalam raker tersebut, Gubernur BI Perry Wardjiyo, Deputy Gubernur Senior BI Desty Damayanty.
Rapat dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi XI DPR Dolfie OFP.
“Saya melihat persoalan kurs rupiah ini semakin hari semakin membuat gelisah masyarakat,” ujar Najib-sapaan akrabnya.
Lebih jauh Anggota Fraksi PAN ini mendorong agar BI menerbitkan kebijakan dan pernyataan yang bisa dipahami oleh seluruh lapisan masyarakat.
Karena, posisi rupiah saat ini berdampak secara psikologis dan sangat berbahaya.
Komentari tentang post ini