Sampai dengan November 2015, aset industri asuransi (termasuk asuransi syariah) adalah sebesar Rp811,41 triliun atau mengalami pertumbuhan sebesar 4,32% dari posisi Desember 2014. Risk-Based Capital (RBC) industri asuransi juga terjaga pada level yang tinggi yakni 528,7% untuk asuransi jiwa dan 270,1% untuk asuransi umum. Pada perusahaan pembiayaan, gearing ratio per November 2015 sebesar 3,19 kali, jauh dari ketentuan maksimum 10 kali dan menyediakan ruang untuk pertumbuhan. “Sementara dari sisi operasional, pendapatan premi industri asuransi mencapai Rp253,1 triliun atau tumbuh sebesar 13,1% dan klaim industri asuransi tumbuh sebesar 21,8% dari posisi Desember 2014 menjadi Rp166,67 triliun,” terangnya.
Sementara itu, di sektor Pasar Modal, pengaruh kondisi ekonomi global dan domestik cukup mempengaruhi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Meski demikian, perkembangan Reksa Dana masih positif dengan Nilai Aktiva Bersih (NAB) meningkat sebesar 12,17% menjadi Rp 270,84 triliun.
Sampai dengan tahun ini jelasnya Pasar Modal telah berhasil memobilisasi dana melalui IPO Saham sebesar Rp11,3 triliun, right issue saham sebesar Rp42,3 triliun, obligasi pemerintah sebesar Rp345,6 triliun dan USD500 juta, dan obligasi korporasi sebesar Rp62,4 triliun. “Pada tahun 2015 terdapat penambahan 15 emiten saham baru dan 3 emiten obligasi baru. Selain itu, jumlah investor meningkat cukup tinggi yaitu sebanyak 69.359 investor atau meningkat sebesar 19%,” tuturnya.
Komentari tentang post ini