Alasan lain, Risma memasukkan agenda digital kreatif untuk mewujudkan Kota Surabaya sebagai kota kreatif pertama di Indonesia, memajukan dunia startup Surabaya dan membawa kota ini ke peta dunia.
Selain itu, lanjut dia, pihaknya juga mempromosikan acara ini melalui beberapa cara di antaranya, medium promosi, mobilisasi massa, pemasangan poster baliho, flyer di sekolah, bus, kelurahan dan akan menampilkan di videotron.
“Rencana mulai dilakukan akhir bulan ini,” ujarnya.
Kendati demikian, mengingat acara ini diselenggarakan pada November yang mana di bulan tersebut, warga Surabaya identik dengan acara perjuangan. Maka bersama organisai perangkdat daerah (OPD) berkoordinasi dan mengecek kembali kegiatan di November.
“Acara di November bisa kita majukan atau dimundurkan, supaya acara ini dapat terlaksana dengan lancar dan mudah menata kota,” katanya. (*)
Komentari tentang post ini