Intinya, stabilitas merupakan kunci, dan tidak ada target USD-IDR di level mana pun, mengingat sentimen investor global sendiri akan menjadi faktor yang paling menentukan pergerakan USD ke depan.
Di saat yang bersamaan, kami juga berpendapat adanya resiko yang besar terhadap prospek perekonomian Indonesia, jika sentimen market terhadap Rupiah akan terus melemah.
Data pertumbuhan ekonomi di Triwulan I yang tercatat sedikit mengecewakan di 6,0% yoy telah menunjukan kesan adanya dampak-dampak yang negatif dari melemahnya Rupiah terhadap laju pertumbuhan konsumsi dan juga investasi dalam negeri.
Hal ini sendiri sebenarnya tidak mengejutkan kalau kita mengingat bahwa pertumbuhan impor sendiri telah melemah cukup signifikan di beberapa bulan terakhir dan kenyataanya adalah nilai Rupiah yang melemah telah menurunkan daya beli konsumen dan juga pemilik usaha di Indonesia.
Melemahnya Rupiah ini sendiri tidak terlalu berdampak kepada laju pertumbuhan ekspor Indonesia karena kebanyakan barang-barang yang diekspor dari Indonesia adalah komoditas, yang secara fundamental cenderung lebih price inelastic,yang berarti tingkat konsumsinya tidak terlalu sensitif terhadap pergerakan harganya.
Komentari tentang post ini