JAKARTA-Direktur Rumah Politik Indonesia Fernando EMaS menilai Prabowo Subianto menikmati menjadi bagian dari permainan strategi Joko Widodo untuk mempertahankan kekuasaan karena dianggap memperbesar peluangnya menjadi Presiden.
Hal ini terlihat dari keinginan Prabowo berpasangan dengan anak sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka.
Menurut Fernando, Prabowo membebek dengan skenario Jokowi ini, apalagi sudah 3 kali kalah dalam pemilu presiden
“Jadi, kalau melihat usianya Prabowo sudah uzur, pilpres 2024 adalah kesempatan terakhirnya. Sehingga dia ngebet berpasangan dengan Gibran dengan harapan menang,” ujarnya.
Seperti diketahui, putra sulung Jokowi bisa menjadi salah satu kontestan pada pilpres 2024 melalui uji materi terhadap UU No.7 tahun 2017 tentang Pemilihan Umum yang mengatur usia minimal capres dan cawapres yang akhirnya berhasil.
Fernando menilai, keinginan Prabowo menjadi penguasa (presiden) sangat kuat sekali.
Sehingga mau saja diatur Jokowi agar berpasangan dengan anak sulungnya, Gibran Rakabuming.
“Saya juga yakin akan turut serta menentukan siapa yang akan menjadi menteri apabila berhasil memenangkan pilpres,” jelasnya.
Sangat mungkin kalau Prabowo berhasil memenangkan pilpres, Prabowo akan banyak dikendalikan oleh Jokowi.
Selain itu akan sangat terbuka kemungkinan Prabowo tidak akan menuntaskan masa jabatannya karena akan dicari cara agar Prabowo mundur dan tidak bisa melanjutkan masa jabatannya sehingga pemerintahan akan dilanjutkan oleh wakilnya yaitu Gibran.
Dia melihat ancaman besar merusak tatanan berbangsa dan bernegara serta menggagalkan reformasi karena cengkraman keluarga Jokowi yang ingin mewariskan kekuasaan secara terus menerus kepada keluarganya.
“Sangat mungkin setelah Gibran berkuasa maka akan dipersiapkan untuk kembali diwariskan kepada Kaesang,” terangnya.
Karenanya, semua pihak harus sadar termasuk pimpinan partai politik agar tidak mau menjadi kacung Jokowi yang sepertinya semua tersandera dan melaksanakan keinginan Jokowi.
“Kenapa banyak pihak seolah menutup mata dengan kecurangan dan keserakahan yang seolah dipertontonkan Jokowi dengan keputusan Mahkamah Konstitusi yang akhirnya sangat mungkin memanfaatkan kekuasaan untuk memaksakan kemenangan Prabowo-Gibran,” pungkasnya.
Komentari tentang post ini