Kebebasan demokrasi saat ini sangat berbeda dengan jaman orde baru dulu.
Bahkan, wartawan dihilangkan atau dibunuh untuk membungkam wartawan yang bersikap kritis atau mengeritik pemerintahan jamam orba.
“Baca puisi aja bisa hilang malam, meredam suara buruh seperti alm Marsinah diculik dan dibunuh,” terangnya.
“Kita bersyukur mahasiswa dapat bebas berpendapata pada saat ini,” lanjutnya.
Yang harus di waspadai saat ini jelasnya penumpang gelapnya yang membonceng demonstrasi mahasiswa atau buruh.
“Saya percaya, gerakan mahasiswa dan buruh itu murni. Namun kita waspada itu provokator. Saya yakin yang bakar-bakar itu bukan gerakan yang murni tadi, kan ada juga muncul dalam berita media. Akhirnya ketika aparat bertindak, jadi ada alasan bagi mereka yang memang menunggu “air keruh”, nanti mereka buat manuver di media dengan mengatakan nanti aparat bertindak represif. Ini yang bahaya, jadi saya sangat apresiasi kinerja kepolisian yang menangkap Sugi itu,” tambahnya.
Padahal awalnya menurut Sayed atau biasa di panggil Pakcik dulunya Sugi tidak seperti itu. Namun kemudian berubah.