Banyak orang kagum pada kesuksesan seseorang. Namun sayangnya, tidak mau belajar dari proses dan dedikasinya dalam meraih kesuksesan.
Akibatnya melahirkan peniru tidak berkualitas yang secara cepat menduplikasi apa yang dicapai daripada bagai-mana proses mencapai kesuksesan tersebut.
“Jarang ada kesuksesan yang dihasilkan dari proses secara kebetulan, kalaupun ada mungkin merupakan keajaiban, atau mukjizat Allah SWT,” kata pengusaha Prof Dr Sukamdani Sahid Gitosarjono dalam peluncuran bukunya, “Wirausaha Berbasis Islam dan Kebudayaan” di Jakarta, Senin (20/5).
Menurut mantan Ketua Kadin, kesuksesan memang sesuatu yang layak didapatkan sebagai buah dari kerja keras yang diridhai Tuhan Yang Maha Esa (YME).
Karena itulah, sukses merupakan hasil dari sebuah aktualisasi pelaksanaan dalam waktu yang tepat dari proses perencanaan yang panjang, dengan kata lain.
Dalam bukunya, Sukamdani bercerita, Wirausaha Berbasis Islam dan Kebudayaan memuat empat hal pokok, yakni pertama, Islam sumber Kemakmuran Umat, Islam rahmatan lil ‘alamin. Kedua, Budaya sebagai sumber pembentukan sumber daya manusia Unggul, Berbudaya dan Islami, serta Tren Budaya Kekinian.
