Pada tahun lalu, beban pajak penghasilan (neto) AKRA mencapai Rp229,72 miliar atau lebih besar dibanding setahun sebelumnya yang senilai Rp165,88 miliar.
Maka, laba tahun berjalan yang dicatatkan perseroan untuk Tahun Buku 2020 sebesar Rp962 miliar, sedangkan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat Rp924,92 miliar.
Per 31 Desember 2020, total liabilitas AKRA berhasil ditekan menjadi Rp8,13 triliun dari Rp11,34 triliun pada 31 Desember 2019.
Sedangkan, total ekuitas perseroan hingga akhir 2020 tercatat Rp10,56 triliun atau lebih tinggi dibanding posisi per akhir 2019 yang sebesar Rp10,07 triliun.
Menurut Direktur AKRA, Termurti Tiban, penurunan liabilitas sebesar 28,35 persen tersebut lebih dipengaruhi oleh penurunan utang usaha yang berasal dari pembelian persediaan bahan bakar minyak (BBM).
“Hal ini sejalan dengan menurunnya rata-rata harga minyak dunia, dibandingkan tahun sebelumnya,” kata Termurti.
Komentari tentang post ini