Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun 2023 mencapai 5,3 persen. “Dengan pertimbangan berbagai risiko global dan domestik, kami optimis dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,2% tahun 2022 dan sebesar 5,3% di tahun 2023,” terang Airlangga.
Sedangkan eneliti Makro Ekonomi dan Pasar Keuangan LPEM UI Teuku Riefky mengatakan perlunya bank sentral untuk menjaga agar arus modal keluar realtif bisa dikendalikan. “Untuk itu BI tentu perlu menjaga rate differential sekaligus memperhatikan laju inflasi domestik serta nilai tukar rupiah. Jadi kalau the Fed masih akan agresif BI pun tampaknya harus menjaga agresivitas pengetatan suku bunga untuk menjaga agar arus modal keluar bisa relatif terkendali dan stabilitas nilai tukar rupiah bisa terjaga,” kata Teuku Riefky.
Kemudian untuk menjaga laju inflasi, Teuku Riefky menyarankan, sejumlah ‘extra effort’ yang dilakukan pemerintah harus terus dilakukan. “Selain dari kebijakan moneter konvensional, sejauh ini koordinasi TPIP-TPID dan penebalan jaring pengaman sosial relatif mampu mengendalikan inflasi dan menjaga daya beli masyarakat,” pungkasnya. ***
Komentari tentang post ini