“Kami selalu mengutamakan integritas dalam menjalankan bisnis operasional. Komitmen AMMN terhadap keunggulan dan kualitas tinggi juga terus kami jaga dengan melakukan perbaikan secara terus menerus, sehingga memperkuat reputasi kami sebagai pemimpin dalam kinerja operasional di industri pertambangan. Kami melihat hal inilah yang menjadi kunci untuk membangun kepercayaan publik,” papar Kartika.
Lebih lanjut Kartika menyebutkan, sebagai produsen tembaga dan emas global dengan cadangan yang besar, AMMN telah melakukan berbagai upaya transformasi untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi operasional.
Salah satunya, menutup 40 persen kapasitas penambangan selama tiga bulan pada 2017 untuk menyusun ulang rencana penambangan.
Dengan demikian, kata Kartika, alat gali dan alat angkut bisa bekerja lebih produktif dan efisien. Pada gilirannya, gebrakan ini mampu meningkatkan volume production blasting secara signifikan dengan fragmentasi yang optimal.
Untuk mencapai produktivitas tinggi, ujar dia, AMMN juga mengoperasikan 138 unit truk CAT793C di tambang Batu Hijau. Truk ini dapat mengangkut hingga 240 ton bijih mineral ini yang memerlukan pemeliharaan berbiaya besar.
Dalam upaya mendorong efisiensi pemeliharaan, perseroan mengambil alih fasilitas perakitan Machine Rebuild Centre (MRC) dan Component Rebuild Centre (CRC) dari pihak ketiga.