JAKARTA-Anggota Eksponen Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) Pusat, Syafrudin Budiman menilai konflik berbau suku, agama, ras dan antargolongan (SARA) yang terjadi diberbagai daerah selama ini tidak lepas dari mulai tingginya kebencian berbasis SARA. Salah satu penyulutnya bisa dimulai dari kepentingan politik, ekonomi dan kesenjangan sosial. “Konflik berbau SARA pastinya pelan-pelan akan mengancam keutuhan bangsa dan negara,” kata Syafrudin dalam keterangan tertulisnya, Selasa (30/8).
Menurut Syafrudin, konflik SARA bisa juga diciptakan oleh kepentingan intelijen asing atau kepentingan politik yang sempit. Akan tetapi, kata Syafrudin mulai sekarang, kepentingan sempit itu bisa tangkal dengan pemahaman keberagaman, pemahaman multikulturalisme, pesan-pesan universal etik dan terbangunnya komunikasi antar elemen.”Konflik kekerasan berbau SARA sering terjadi karena persolan kecil, yang dibesar-besarkan,” tandas Syafrudin.
Mantan Ketua DPP IMM periode 2006-2008 memberi contonh beberapa kasus SARA yang terjadi di Indonesia. Misalnya, kasus tragedi kerusuhan Mei 98, konflik Ambon, konflik Dayak-Madura, Konflik Poso, konflik pilkada dan konflik berbau SARA lainnya. Karena itu, dia berharap agr peristiwa seperti itu tidak terulang kembali. Sebab, jika terus dipelihara maka bangsa ini bisa seperti negara balkan, Yugoslavia yang terbelah karena kepentingan politik berbau SARA.”Disintegrasi bangsa bisa saja terjadi, kalau masyarakatnya senang singung-singgungan berbau SARA dan sedang negaranya membiarkan,” ujar pria kelahiran Sumenep – Madura ini.
Komentari tentang post ini