Cuitan Henri mendapat banyak tanggapan dari netizen. Akun @aewin86 berkomentar, berarti profesor sebagai pendidik juga gagal dalam mendidik masyarakat supaya tidak ikut judi online?
Iapun langsung menjawab, kerusakan system sosial dan politik bukan karena kesalahan pendidik.
Tetapi justru karena tidak didengarkannya seruan etika dan moral para pendidik.
Para pengambil kebijakanlah yang justru sering keliru atau bahkan membiarkan kerusakan yang terjadi karena adanya kepentingan tertentu yang didahulukan daripada mendengar seruan moral akademisi.
Para pendidik yang mengingatkan bahaya kerusakan malah dihadapkan dengan buzzer dan dituduh sebagai buzzer anti negara.
“Semakin rusaklah negeri ini,” kata Henry Subiakto.
Jumlah pemain judi online itu, bersumber dari Drone Empirit. Sistem monitor dan analisis media sosial.Sementara menurut data Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), transaksi judi online di Indonesia tiap tahunnya terus meningkat.
Pada 2019 hanya Rp 6,1 triliun, terus merangkak naik menjadi Rp 200 triliun di 2023.
Komentari tentang post ini