JAKARTA– PT Bank Maybank Indonesia Tbk (BNII) sepanjang 2023,membukukan laba bersih sebesar Rp1,74 triliun atau meningkat 18,37 persen dibandingkan dengan capaian pada Tahun Buku 2022 yang senilai Rp1,47 triliun.
Berdasarkan laporan keuangan yang dikutip Selasa (27/2), Maybank mampu mencatatkan pendapatan bunga dan syariah di 2023 mencapai Rp11,88 triliun atau mengalami kenaikan 14,23 persen dibandingkan dengan sepanjang 2022 yang sebesar Rp10,4 triliun.
Sayangnya, beban bunga dan syariah di sepanjang 2023 melonjak 35,96 persen (y-o-y) menjadi Rp4,65 triliun, sehingga jumlah pendapatan bunga dan syariah (neto) hanya meningkatkan 3,58 persen (y-o-y) menjadi Rp7,23 triliun.
Adapun laba sebelum pajak untuk Tahun Buku 2023 tercatat Rp2,35 triliun atau lebih tinggi 15,2 persen dibandingkan dengan jumlah laba sebelum pajak di 2022 yang sebesar Rp2,04 triliun.
Dengan adanya beban pajak penghasilan (neto) di 2023 yang sebesar Rp536,92 miliar, maka laba tahun berjalan BNII menjadi Rp1,82 triliun atau melonjak 18,95 persen (y-o-y).
Sementara itu, besaran laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk di 2023 sebesar Rp1,74 triliun atau melesat 18,37 persen dibandingkan dengan laba bersih di 2022 yang senilai Rp1,47 triliun.
Per 31 Desember 2023, jumlah penyaluran kredit BNII (neto) tercatat Rp104,68 triliun atau bertumbuh 8,25 persen (y-o-y), sehingga total aset hingga akhir Desember 2023 menjadi Rp171,8 triliun atau mengalami peningkatan 6,83 persen (y-o-y).
Hingga akhir Desember 2023, jumlah simpanan nasabah Maybank tercatat Rp115,5 triliun atau meningkat 9,26 persen (y-o-y), maka total liabilitas per 31 Desember 2023 menjadi Rp141,01 triliun atau lebih tinggi dibandingkan dengan per 31 Desember 2022 yang sebesar Rp131,28 triliun.
Komentari tentang post ini