JAKARTA-PT Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk (DGIK) meyakini, pada tahun depan kinerja keuangan perseroan bisa berbalik mencatatkan laba bersih senilai Rp5 miliar, sedangkan pada tahun ini diperkirakan perseroan mengalami rugi bersih mencapai Rp43,9 miliar akibat tertundanya sejumlah pengerjaan proyek di masa pandemi Covid-19.
Proyeksi kinerja keuangan tersebut disampaikan Direktur Nusa Konstruksi Enjiniring, Dwi Sihono R dalam agenda Public Expose Tahunan DGIK yang diselenggarakan secara virtual, Jakarta (21/12). “Sampai akhir 2020 ini kami akan rugi Rp44 miliar, tetapi pada 2021 akan meraih net profit Rp5 miliar,” ucapnya.
Dia memperkirakan, pendapatan usaha DGIK pada 2021 bisa mencapai Rp957,75 miliar atau meningkat dibanding proyeksi pendapatan usaha di 2020 yang senilai Rp411 miliar.
Beban kontrak perseroan pada 2021 akan mencapai Rp868,63 miliar atau lebih besar dibanding proyeksi beban kontrak tahun ini yang senilai Rp380,38 miliar.
Dengan demikian, jelas Dwi, laba kotor DGIK pada tahun depan bisa mencapai Rp89,12 miliar atau lebih besar dari perkiraan laba kotor di 2020 yang sebesar Rp30,63 miliar.
Komentari tentang post ini