Maka, pada tahun depan DGIK akan kembali mencatatkan kinerja positif dengan perolehan laba bersih senilai Rp5,16 miliar.
Hingga 21 November 2020, DGIK telah meraih kontrak baru senilai Rp1,95 triliun, sedangkan target kontrak baru di tahun ini sebesar Rp2 triliun.
Carry over omzet DGIK dari 2020 ke 2021 diperkirakan mencapai Rp2,9 triliun. Per 21 November 2020, pemberi kerja dari swasta sebesar 82 persen dan sisanya dari pemerintah.
Sebesar 55 persen merupakan proyek pembangunan gedung dan sebesar 45 persen proyek infrastruktur.
Sementara itu, lanjut Dwi, DGIK menargetkan perolehan kontrak baru di 2021 sebesar Rp1 triliun.
“Kami yakin bisa meraih net profit di 2021 sebesar Rp5 miliar. Kontrak yang diperoleh di 2020 akan terserap pada 2021. Carry over kami cukup besar,” kata Dwi sembari menyebutkan alokasi belanja modal (capex) di 2021 senilai Rp100 miliar untuk kebutuhan peralatan proyek.
Komentari tentang post ini