JAKARTA-Insiden bentrokan TNI-Polri beberapa waktu lalu diprediksi karena kegagalan dua institusi tersebut memahami konstitusi dan regulasi negara.
“Apalagi masalah regulasi itu di DPR RI diwarnai kepentingan politik dari pada mencari akar-masalahnya,” kata pengamat militer Hari Priantoro dalam dialog “Mencari Akar Masalah Konflik TNI/Polri” bersama Anggota MPR RI Fraksi Hanura Syarifuddin Suding dan pengamat kepolisian Erlangga Masdiana di Jakarta, Senin (1/12/2014).
Selain itu, kata Hari, bentrokan tersebut ada juga yang muatan politik dalam membuat regulasi.
Menurutnya, kegagalan memahami regulasi itu membuat setiap persoalan tidak bisa diselesaikan secara tuntas.
“Bukan hanya masalah beking-membekingi atau pemisahan TNI/Polri,” ujarnya.
Sementara itu, Syarifuddin Suding menegaskan bentrokan yang terjadi di beberapa daerah seperti di Batam semata-mata karena rebutan lahan saja.
“Ada institusi ingin yang mu menegakan hukum. Sedangkan institusi lainnya malah menjadi becking,” kata Suding.
Komentari tentang post ini