JAKARTA-Kalangan DPR mendukung langkah pemerintah yang ingin “menyusutkan” jumlah BUMN, melalui merger atau penjualan.
Apalagi banyak anak usaha BUMN yang tak sesuai dengan core bisnis induknya, sebut aja PT Krakatau Bandar Samudra (KBS) anak dari PT Krakatau Steel (KS) yang mengelola Pelabuhan.
“Memang sebaiknya begitu, dijual saja. Inikan tidak ada link and match dengan PT KS yang memproduksi baja,” kata anggota Komisi VI DPR Lily Asdjudireja kepada wartawan di Jakarta, Kamis (12/10/2017).
Langkah itu, kata Politisi Golkar, membuat BUMN induk bisa lebih konsentrasi mengembangkan bisnisnya ke depan.
Namun begitu sebelum menjual sebuah BUMN, termasuk PT KBS sebaiknya dilakukan kajian mendalam terlebih dahulu.
“Jangan lupa pula, semua prosesnya harus sesuai dengan prosedur UU yang berlaku,” tambahnya.
Menyinggung pernyataan Presiden Jokowi soal gurita bisnis BUMN , Lily menjelaskan memang perlu ada kajian mendalam.
Karena pemerintah berpandangan bahwa anak perusahaan ini harus kembali ke induk bisnisnya masing-masing.