JAKARTA-Sikap tegas DPP PDI Perjuangan yang memecat Emil Dardak dari keanggotaan partai merupakan langkah yang tepat. Sikap Emil yang lebih memilih menerima lamaran dari partai lain untuk maju sebagai calon gubernur Jatim mendampingi Khofifah pada pilkada Jatim mendatang adalah salah satu bentuk indisipliner.
“Bahkan, kategorinya bisa disebut sebagai pengkhianat jika merujuk dari sejarah ketika Emil menjadi calon bupati Trenggalek yang telah didukung penuh oleh PDI Perjuangan hingga ia menjadi bupati,” ujar Pendiri The Indonesian Public Institute, Karyono Wibowo di Jakarta, Jumat (24/11).
Tak hanya itu jelasnya, Emil Dardak juga dinobatkan sebagai kader partai sebagai bentuk penghargaan kepada anak muda seperti Emil karena dinilai sebagai tokoh muda yang cerdas, visioner dan memiliki idealisme. “Tapi lain dulu lain sekarang,” imbuhnya.
Kini, suami artis Arumi Bachsin itu lebih memilih berseberangan dengan PDI Perjuangan pada pilgub Jatim 2018 mendatang. Ironisnya, anak mantan wakil menteri PU di era pemerintahan SBY ini mimilih berhadapan dengan partai yang dulu mendukung penuh dirinya hingga herhasil menjadi bupati.
Komentari tentang post ini