Hanifah menambahkan pelatihan politik yang dilakukan melalui Sekolah Demokrasi Insan Cita (SDIC) tersebut dilakukan dengan mengemangkan sikap proaktif berdiskusi selain pemahaman dunia perpolitikan. “Mereka tidak hanya mendengar tapi juga pro aktif diskusi. Kemudian mereka dibimbing oleh mentor dari politisi-politisi senior,” paparnya
Pelatihan itu, lanjut Hanifah, fokus pada kemampuan caleg perempuan dengan harapan mampu melaksanakan fungsi kedewanan seperti penganggaran, penyusunan undang-undang, fungsi kontrol dan lainnya. “Kebijakan anggaran, teknik penyusunan undang-undang, kemudian ada dari keuangan untuk kontrol budget. Itu semua ada pembicara sesuai dengan keahlian tetapi ada juga yang khusus komunikasi,” ujar Hanifah.
Melalui program tersebut, ujarnya, peserta pelatihan nantinya tidak sekedar memenangkan kontestasi politik, tapi juga mampu memenuhi kuota perempuan di lembaga legislatif dan partai politik. “Lebih dari itu itu adalah menyiapkan perempuan politisi menjadi negarawan selain anggota legislatif yang mau dan mampu memainkan peran strategisnya dan memperjuangkan hak-hak seluruh rakyat,” ujarnya.