JAKARTA-Dampak pengurangan stimulus (tapering) yang dilakukan Bank Sentral Amerika (The Fed) mulair Januari 2014 justru menimbulkan efek positif. “Keputusan itu (tapering) menandakan pertumbuhan ekonomi AS mulai membaik dan artinya, akan membantu memperbaiki pertumbuhan negara-negara lain di dunia, termasuk Indonesia,” kata Chief Executive Officer Standard Chartered Bank Indonesia, Tom Aaker di Jakarta, Kamis, (19/12).
Menurut Tom, tanda-tanda pulihnya ekonomi AS dan China diperkirakan akan membuat perputaran kembali arus ekspor impor menuju kedua negara yang termasuk ke dalam negara tujuan ekspor terbesar Indonesia. Namun kata Tom, bergejolaknya pasar di Indonesia diprediksi hanya bersifat temporer. “Mungkin Indonesia akan volatile (bergejolak) untuk sementara waktu, tapi untuk jangka panjang, ekonomi Indonesia bisa baik. Itu juga berlaku untuk bisnis perbankan,” terangnya
Sebelumnya, The Fed pada Rabu mengumumkan akan mulai mengurangi program stimulus besar-besarannya mulai bulan depan (Januari), karena pihaknya melihat perbaikan dalam ekonomi dan pasar kerja AS yang sedang sakit.