Generasi muda diminta mewaspadai munculnya mental FOMO – Fear Of Missing Out atau kekhawatiran tidak up to date, tidak kekinian, tidak gaul atau dianggap tidak ada dan lain-lain.
Atau jika TIDAK IKUT, akan menjadi orang terbelakang.
Menjadi orang yang terpinggirkan, atau dianggap tidak ada.
Dunia senyatanya ada di kehidupan sehari-hari.
Menyadari realitas kehidupan adalah hal penting dan tidak hanya sekedar mengagumi orang lain yang flexing di dunia medsos.
Flexing adalah istilah gaul yang menggambarkan perilaku memamerkan sesuatu secara berlebihan untuk mendapatkan pengakuan sosial.
Fomo dan Flexing dapat mendorong orang melakukan perbuatan negatif termasuk pinjol ataupun judol untuk mendapat uang sebagai sarana pemenuhan pengakuan sosial.
Putut Prabantoro juga mengingatkan bahwa jejak digital tidak bisa dihapus. Jika terperosok pada pelanggaran hukum, norma, susila dan sebagainya, jejak itu tidak terhapus dan akan ikut seumur hidup.
“Lalu kalau sudah terperosok, tercemar akan jadi apakah kita nanti? Jika jejak digital kalian warnanya hitam, apakah kita bisa memutihkan menjadi pemimpin masa depan?,“ ucapnya.
Komentari tentang post ini