JAKARTA– Anggota Komisi VI DPR RI Abdul Wachid menilai penandatanganan kerjasama perdagangan bebas Indonesia-Australia (CEPA) yang mana dalam kerjasama tersebut adanya penurunan tarif impor gula rafinasi dari Australia sebesar 5% tidak akan berdampak banyak terhadap kondisi industri makanan dan minuman saat ini.
Pasalnya, lanjut dia, disaat bersamaan kondisi perekonomian saat ini kurang menggembirakan.
“Gak ngaruh sekalipun turun 5%. Para pelaku usaha makanan dan minuman saat ini tengah dihadapkan kepada kondisi ekonomi kita yang kurang menggembirakan. Jadi tidak berdampak signifikan penurunan tarif tersebut,” tandas Ketua umum Asosiasi Pengusaha Tebu Republik Indonesia (APTRI) itu kepada wartawan di Jakarta, Senin (04/03/2019).
Menurutnya, tidak ada jaminan dengan turunnya tarif impor tersebut dapat menekan volume impor.
“Tarif impor gula rafinasinya turun. Tapi apa jaminannya ketika tarif itu turun volume kuota impornya berkurang. Saya kira gak ada jaminannya dan saya kira volume impor justru akan bertambah dan sama saja tidak ada dampak apapun dengan penurunan tarif 5% ini,” sindir Ketua DPD Gerindra Jateng itu.
Komentari tentang post ini