JAKARTA-Peristiwa bom bunuh diri yang terjadi di gereja Katolik St.Yoseph, Medan pada Minggu (28/8) pagi mengundang reaksi para aktivis lintas agama.
Forum Alumni Kelompok Cipayung yang terdiri dari KAHMI, FORKOMA PMKRI, PA GMNI, IKA PMII dan PNPS GMKI menegaskan bahwa tidak tempat bagi teroris dalam bentuk apapun di bumi Indonesia ini.
“Kita terus diuji, Pancasila terus mendapat perlawanan, tapi mudah-mudahan seluruh anak bangsa akan terus bersatu padu melawan segala bentuk terorisme yabg bermmunculan,” ujar salah seorang pentalon Kelompok Cipayung Hermmawi Fransiskus Taslim di Jakarta, Minggu (28/9).
Seperti diberitakan, teror dengan membawa bom terjadi di Gereja Katolik Stasi Santo Yosep di Jalan Dr Mansur Nomor 75 Medan, Minggu (28/8).
Teror bom bunuh diri tersebut menyebabkan pengkotbah di gereja itu, yakni Pastor Albret S Pandingan mengalami luka ringan di bagian lengan kiri. Peristiwa itu terjadi ketika Pastor Albert S Pandingan mau berkotbah di depan mimbar.
Namun, tiba-tiba seorang laki-laki yang diduga berinisial Ivan Armadi Hasugihan, menghampiri pastor tersebut sambil membawa sebuah bom rakitan dalam tas. Laki-laki itu juga membawa sebilah pisau dan bermaksud menyerang pastor tersebut.
Komentari tentang post ini