JAKARTA–PT Ecocare Indo Pasifik Tbk (HYGN), berencana melakukan penawaran umum perdana atau intial public offering (IPO) saham di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Calon emiten yang menjalankan kegiatan usaha jasa pengelolaan dan penyewaan alat-alat higienitas dan sanitasi ruangan beserta produk pendukungnya itu, menawarkan 525 juta saham kepada publik.
Jumlah saham dengan nilai nominal Rp20 setiap unit yang ditawarkan tersebut, mencapai 20,79% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh Perseroan setelah IPO saham.
Berdasarkan prospektus rencana penawaran umum perdana saham Perseroan dikutip dari laman Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Senin (22/1/2024), masa penawaran awal HYGN dilakukan pada 19-24 Januari 2024.
Pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) diharapkan diperoleh pada 31 Januari 2024.
Adapun Masa Penawaran Umum Perdana Saham HYGN akan digelar pada 01– 05 Februari 2024. Tanggal Penjatahan 05 Februari 2024 dan Distribusi Saham Secara Elektronik 06 Februari 2024.
Sementara itu, Pencatatan Saham Perseroan di BEI dilaksanakan 07 Februari 2024.
Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek sebut tadalah PT KGI Sekuritas Indonesia.
Harga perdana saham HYGN dibanderol Rp135-Rp145 per unit.
Dengan demikian, calon emiten yang berada di sektor industrials tersebut berpeluang mendapatkan tambahan modal antara Rp70,875 – Rp76,125 miliar.
Manajemen HYGN menjelaskan, dalam IPO saham ini, Perseroan juga menggelar program opsi pembelian saham kepada manajemen dan karyawan atau Management and Employee Stock Option Plan (MESOP).
Adapun totalnya sebanyak-banyaknya 0,60% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO Saham atau sekitar 15.150.000 saham.
Disamping itu, Perseroan juga mengadakan Program ESA dengan mengalokasikan saham maksimal sebesar 1,93% dari jumlah penerbitan Saham Yang Ditawarkan atau sebanyak-banyaknya sebesar 10.100.000 saham.
Menurut manajemen HYGN, dana hasil IPO setelah dikurangi biaya emisi, sekitar 13,50% atau sebesar Rp8.800.000.000 akan digunakan Perseroan untuk pembelian gudang yang terletak di Jalan Raya Cijayanti, Bogor dari pihak afiliasi yakni Hendrik Yong selaku Komisaris Utama dan Pemegang Saham Pengendali Perseroan.
Selanjutnya, sebesar 49,20% akan dipakai untuk modal kerja guna mendukung strategi perkembangan Perseroan melalui berbagai inisiatif.
Komentari tentang post ini