JAKARTA-PT Kimia Farma (Persero) Tbk (KAEF) dan PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) berencana membangun pabrik farmasi paracetamol berkapasitas 3.800 ton per annum (Tpa) yang merupakan turunan dari produk petrokimia, benzene.
Berdasarkan siaran pers KAEF yang dikirim melalui surat elektronik di Jakarta, Jumat (8/1), sinergi perseroan dengan anak usaha PT Pertamina (Pesero) tersebut menjadi bagian dari upaya pengembangan bahan baku obat paracetamol untuk mendukung kemandirian bahan baku obat nasional dan menekan impor di sektor farmasi.
Menurut Wakil Menteri BUMN, Pahala Nugraha Masury, hingga saat ini untuk memenuhi kebutuhan bahan baku obat di Indonesia masih mengandalkan impor yang mencapai 95 persen.
“Di tengah kondisi pandemi Covid-19, kesehatan menjadi modal utama yang tidak terpisahkan dalam rangka memulihkan ekonomi,” ucapnya.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati menyebutkan bahwa PT KPI dan KAEF berinisiatif untuk bekerjasama mengolah lebih lanjut salah satu produk petrokimia benzene dan propylene yang berasal dari Kilang Refinery Unit (RU) IV Cilacap.
Komentari tentang post ini