JAKARTA – PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) atau Telkom Indonesia membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp11,76 triliun pada semester I 2024.
Hasil ini turun 7,84% dibandingkan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp12,76 triliun pada semester I 2023.
Alhasil, laba bersih per saham dasar pada semester I 2024 tercatat Rp118,72, turun dari Rp128,77 per saham pada periode yang sama tahun 2023.
Dalam laporan keuangan TLKM yang diumumkan di laman BEI, Senin (29/7/2024), terungkap, Perseroan mencatat pendapatan sebesar Rp75,29 triliun per Juni 2024. Hasil ini turun 2,46%dari Rp73,48 triliun per Juni 2023.
Tergambar, biaya dan beban TLKM mengalami peningkatan sepanjang semester I 2024. Misalnya, beban operasional, pemeliharaan, dan jasa telekomunikasi tercatat Rp19,46 triliun.
Beban penyusutan dan amortisasi sebesar Rp16,13 triliun.
Kemudian, beban karyawan tercatat sebesar Rp9,48 triliun, naik 20,92% dari periode yang sama tahun lalu Rp7,84 triluun.
Beban interkoneksi sebesar Rp3,54 triliun, serta beban umum dan administrasi tercatat Rp3,35 triliun per Juni 2024.
Peningkatan biaya dan beban tersebut di atas menyebabkan laba usaha TLKM turun 6,04% dari Rp23,02 triliun per Juni 2023 menjadi Rp21,63 triliun per Juni 2024.
Perseroan mencatat laba periode berjalan sebesar Rp15,42 triliun per Juni 2024, turun 8,32% dari Rp16,82 triliun per Juni 2023.
Dari segi neraca keuangan per 31 Juni 2024, jumlah aset TLKM tercatat sebesar Rp285,99 triliun, turun 0,36% dari Rp287,04 triliun per 31 Desember 2023.
Sementara jumlah liabilitas sebesar Rp138,71 triliun, naik 6,31% dari Rp130,48 triliun, dan ekuitas tercatat Rp147,27 triliun, turun 5,87% dari Rp156,456 triliun per 31 Desember 2023.