Menurut Nus, Pameran dagang internasional FIM 2014 merupakan sarana yang baik untuk mempromosikan produk lndonesia di kawasan Afrika. Madagaskar merupakan pasar yang memiliki peluang bagus untuk produk Indonesia. Tercatat sebanyak 30 orang Madagaskar per bulan yang berkunjung ke Indonesia untuk mencari produk-produk Indonesia seperti minyak goreng, sabun, pakaian, dan mi instan. Selain itu, Madagaskar juga telah melakukan penjajakan untuk pembelian dua unit pesawat NC212 dari PT. Dirgantara Indonesia pada tahun 2013. “Hubungan historis yang panjang antara Indonesia dan Madagaskar diharapkan menjadi salah satu pemantik bagi para pelaku usaha Madagaskar guna menjajaki kerja sama dengan para pelaku usaha dari Indonesia,” ujar Nus.
Hal ini tercatat pada sejarah bahwa sebagian penduduk Madagaskar ada yang berasal dari Kepulauan Nusantara yang bermigrasi ke sana beberapa abad yang lalu. Total perdagangan Indonesia dengan Madagaskar pada tahun 2013 tercatat sebesar USD 78,59 juta dengan rincian ekspor sebesar USD 68,08 juta dan impor sebesar USD 10,5 juta. Produk ekspor utama Indonesia ke Madagaskar meliputi palm oil, sabun, mie instan, asam lemak untuk industri, kertas, dan vaksin. Sedangkan Madagaskar memasok beberapa produknya ke Indonesia antara lain essential oil, vanili, kemeja (produk tekstil), kacang-kacangan, serat kelapa, dan koral.