JAKARTA-Laba bersih PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) pada Kuartal I-2023 tercatat anjlok 11,84 persen (year-on-year) menjadi Rp752,43 miliar.
Padahal jumlah pendapatan selama tiga bulan pertama tahun ini meningkat 9,16 persen.
Berdasarkan laporan keuangan yang dikutip Jumat (5/5), total pendapatan TOWR di Kuartal I-2023 mencapai Rp2,86 triliun atau melesat 9,16 persen dibanding capaian di Kuartal I-2022 yang sebesar Rp2,62 triliun.
Namun selama tiga bulan pertama di 2023, TOWR mengalami lonjakan beban pokok pendapatan sebesar 13,38 persen (y-o-y) menjadi Rp805,11 miliar.
Sehingga, laba bruto di Kuartal I-2023 menjadi Rp2,06 triliun atau bertumbuh 7,85 persen (y-o-y).
Sementara itu, laba usaha TOWR di Kuartal I-2023 tercatat meningkat 8,07 persen (y-o-y) menjadi Rp1,74 triliun.
Perolehan laba usaha ini diwarnai dengan lonjakan beban penjualan dan pemasaran sebesar 38,02 persen (y-o-y) menjadi Rp53,51 miliar, serta peningkatan beban umum dan administrasi sebesar 5,32 persen (y-o-y) menjadi Rp196,29 miliar.
Pada Kuartal I-2023, TOWR mengalami lonjakan biaya keuangan (neto) sebesar 21,49 persen (y-o-y) menjadi Rp739 miliar.
Padahal, penghasilan keuangan (neto) selama tiga bulan pertama tahun ini tercatat ambles hingga 30,51 persen (y-o-y) menjadi Rp5,49 miliar.
Adapun jumlah laba sebelum pajak penghasilan TOWR untuk periode yang berakhir 31 Maret 2023 tercatat Rp871,26 miliar atau merosot 1,71 persen dibanding periode yang sama di 2022 sebesar Rp886,43 miliar.
Dengan adanya beban pajak penghasilan sebesar Rp87,6 miliar, maka kondisi ini semakin menggerus laba periode berjalan TOWR di Kuartal I-2023 menjadi Rp783,66 miliar atau terpuruk 9,26 persen (y-o-y).
Komentari tentang post ini