JAKARTA-Gubernur Bank Indonesia (BI), Agus Martowardoyo menilai pelemahan Rupiah akhir-akhir ini telah terlalu dalam (overshoot) sehingga telah berada jauh di bawah nilai fundamentalnya (undervalued).
Untuk itu, BI akan terus berada di pasar untuk melakukan upaya stabilisasi nilai tukar rupiah.
“BI akan mengoptimalkan bauran kebijakan dan terus berkoordinasi dengan Pemerintah dan otoritas lainnya,” ujar Agus Marto di Jakarta, Rabu (12/8).
Seperti diketahui, nilai tukar Rupiah siang ini masih berada di kisaran Rp13.800 per USD. Data Bloomberg, Selasa (12/8), Rupiah berada di Rp13.823 per USD. Rupiah sempat terpuruk ke level Rp13.917 per USD.
Menurut Yahoofinance, Rupiah berada di posisi Rp13.825 per USD. Level termahal IHSG ada di Rp13.922 per USD.
Sebagai background informasi, perkembangan rupiah dalam beberapa terakhir ini terutama disebabkan oleh perkembangan global.
Pasar masih bereaksi terhadap keputusan pemerintah Tiongkok yang melakukan depresiasi mata uang Yuan.
Langkah tersebut dilakukan Pemerintah Tiongkok untuk mempertahankan kinerja ekspornya, yang menurun drastis sebesar 8,3% (yoy) pada Juli 2015, atau merupakan penurunan terbesar dalam 4 bulan terakhir.
Komentari tentang post ini