Adapun The Fed telah menaikan suku bunga acuan sebanyak 11 kali
dalam 12 pertemuan terakhirnya.
Ketua Fed Jerome Powell mengatakan masih terbuka peluang bagi Bank
Sentral untuk kembali medongkrak suku bunga pada September mendatang.
Namun, ia menegaskan, semua itu tergantung pada perkembangan data.
Naiknya suku bunga The Fed menyebabkan meningkatnya biaya pinjaman
untuk bisnis dan konsumen.
Hal ini, dapat menghambat pertumbuhan ekonomi dan mengurangi permintaan minyak.
Sementara itu, berdasarkan data yang dirilis Badan Informasi Energi AS
(EIA), persediaan minyak mentah AS turun 600.000 barel pada pekan
lalu.
Angka ini lebih rendah dari perkiraan sebesar 2,35 juta barel.
EIA juga mencatat, stok bensin dan solar AS turun lebih sedikit dari
yang diharapkan. (ANES)
Komentari tentang post ini