JAKARTA-Bursa AS ditutup menguat signifikan pada akhir sesi perdagangan dan mencetak level tertinggi baru setelah The Fed diluar ekspektasi pasar memutuskan belum akan mengurangi besaran stimulus moneternya (QE3). Optimisme ini juga difaktorkan di pasar komoditas dengan harga minyak dunia menguat signifikan 2.5% semalam ke level US$108.0/barel diikuti mayoritas harga metal dunia. “ETF Indonesia di bursa AS juga melonjak naik 9.5% semalam, rekor kenaikan tertinggi sejak diluncurkan,” jelas analis valas PT Samuel Sekuritas, Lana Soelistianingsih dalam riset harianya di Jakarta, Kamis (19/9). Menurut dia, bursa Asiaturut dibuka menguat signifikan Kamis pagi (19/9) memfaktorkan sentimen positif dari ditundanya tappering QE3 dan penguatan harga komoditas. Sementara nilai tukar Rupiah juga menguat signifikan pagi ini ke level Rp10,900/US$ dengan NDF berada di level Rp10,880/US$. Seiring positifnya sentimen dari bursa global dan ditambah dengan penguatan nilai tukar Rupiah pagi ini, IHSG diperkirakan akan turut dibuka menguat signifikan. Beberapa sektor yang sebelumnya terkena sentimen negatif dari depresiasi nilai tukar Rupiah diperkirakan akan menguat signifikan seperti consumer, cement dan telco. “Resistance indeks berada di level 4,550,” pungkas dia.
Komentari tentang post ini