Dengan restu dan ‘tuntunan’ Jokowi, jalan Erick untuk berada pada lintasan kontestasi pilpres tentu terbuka lebar.
Menurut Hanta lagi, suara dukungan untuk Erick Thohir juga datang dari 73,2% responden yang menyatakan puas terhadap kinerja Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin.
Dari jumlah itu, 19,2 persen di antaranya menyatakan mendukung Erick Thohir sebagai Cawapres.
Para pemilih Joko Widodo-Ma’ruf Amin pada Pemilu 2019, juga cenderung memilih Erick Thohir sebagai Cawapres.
Sedangkan pemilih Prabowo-Sandi pada 2019, cenderung terbelah antara Ridwan Kamil dan AHY untuk cawapres 2024.
Selain itu menurut saya dengan kinerja Erick Thohir yang kinclong di Kementerian BUMN tentu membuat namanya menjadi santapan media, atau istilahnya ‘media darling’.
Dengan gaya dan style serta keberhasilannya dalam berbagai bidang, Erick seakan menjadi barometer kesuksesan bagi para milenial.
Nama Erick Thohir melekat sebagai salah satu ‘icon’ standar kesuksesan, yang memberi inspirasi bagi kaum muda.
Dengan sendirinya, popularitasnya melambung yang tentunya tegak lurus dengan elektabilitas.
Secara elektabilitas sebenarnya potensi Erick bisa lebih kuat lagi, karena saat ini Erick belum menyasar ke seluruh Indonesia.
Erick juga dikenal dekat dengan warga Muhammadyah.
Erick sempat diminta melakukan peletakan batu pertama di Muhammadyah Boarding School Ki Bagus Hadikusumo yang terletak di Jampang Kabupaten Bogor.
Sosok Erick Thohir yang luwes dan bisa menempatkan diri secara proporsional, membuat juga para Kiai-kiai NU dan santri NU merasa sangat dekat.
Erick menjadi harapan baru bagi mereka, untuk penguatan lembaga seperti pesantren dan badan-badan di struktural PBNU.
Kehadirannya menjadi bagian dari keluarga besar NU itu, dan itu menguat lagi setelah Erick Thohir terpilih menjadi Ketua Panitia 1 abad NU.
Hasil kerja begini sudah pasti NU dan Muhammadyah bisa menjadi lumbung suara untuk Erick.
Dan yang menarik Erick berhasil menjadikan dirinya sebagai salah satu perwakilan NU atau representasi kader NU di kabinet, ini jelas berpotensi menyatukan jutaan suara itu untuk mengantarkannya ke kursi kepemimpinan nasional pada Pilpres 2024.
Masih ada satu lagi modal yang membuat nama Erick Thohir sangat layak untuk berada di jalur pacu pilpres, yakni kekuatan ‘amunisi dan logistik’ atau modal ke-ekonomian.
Sebagai seorang pengusaha sukses, tentu tidak ada yang membantah kalau Erick memiliki modal yang sangat cukup untuk bertarung pada kontestasi.
Komentari tentang post ini