Oleh: Freddy Tedja
Berinvestasi itu bisa untung tapi bisa juga rugi. Namun jika kita memilih untuk tidak berinvestasi maka kita akan dirugikan oleh turunnya daya beli uang kita karena inflasi.
Meskipun dampak kerugian tidak langsung terasa, dalam jangka panjang kita pasti akan merasakannya.
Contoh, uang Rp100.000 di tahun 90-an cukup untuk membeli kebutuhan hidup selama seminggu, namun saat ini, nilai uang Rp100.000 tadi sudah jauh berkurang.
Dengan berinvestasi kita akan punya peluang mempertahankan daya beli uang kita.
Investasi memungkinkan kita untuk mengimbangi inflasi dan menjaga nilai uang kita agar tidak tergerus oleh kenaikan harga barang dan jasa.
Dengan demikian, kita miliki tetap memiliki kekuatan beli yang sama atau bahkan lebih besar di masa depan.
Ini adalah langkah penting untuk mencapai stabilitas finansial dan kesejahteraan jangka panjang.
Pilihan instrumen investasi saat ini juga sangat beragam: mulai dari instrumen tradisional seperti valuta asing, emas, atau properti hingga instrumen-instrumen baru seperti kripto, saham, obligasi, atau reksadana.