“Bila seperti itu, otomatis konsolidasi usaha dan brand akan tercipta. Dan merger usaha akan menghasilkan kekuatan besar dalam bisnis modern seperti sekarang ini,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Teten juga menegaskan bahwa pemerintah terus menyiapkan ekosistem bisnis agar para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) memiliki akses ke pasar digital dan pembiayaan.
“Porsi kredit perbankan untuk UMKM akan ditingkatkan hingga 30 persen hingga akhir 2024 mendatang. Begitu juga dengan Kredit Usaha Rakyat (KUR) terus dipermudah untuk perkuatan permodalan UMKM,” ujarnya.
Selain itu, imbuh Teten, pemerintah juga mempunyai kebijakan bahwa 40 persen belanja pemerintah harus menyerap produk UMKM yang nilainya mencapai Rp460 triliun per tahun.
“Kami juga mendorong produk UMKM untuk bisa masuk rantai pasok industri,” imbuhnya.
Senada dengan Teten, Stafsus Presiden Putri Tanjung juga menekankan mengenai pentingnya kolaborasi untuk keberhasilan para pelaku usaha.
“Kondisi saat ini, langkah kolaborasi merupakan kunci keberhasilan bisnis di era sekarang,” ujar Putri.
Komentari tentang post ini