JAKARTA – Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki peran strategis dalam perekonomian Indonesia.
Dengan kontribusi sebesar 60,3% terhadap PDB serta 97,2% penyerapan tenaga kerja, pengembangan UMKM merupakan salah satu kunci untuk mendorong pertumbuhan nasional.
Untuk itulah, daya saing UMKM perlu terus ditingkatkan.
Menyadari hal tersebut, Bank Indonesia (BI) bekerja sama dengan Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) menyelenggarakan seminar bertajuk “Ekonomi Tumbuh Tinggi, Berkualitas dan Berkelanjutan melalui Peningkatan Value Added UMKM” di Jakarta, Kamis (15/9).
Dalam seminar, dibahas mengenai beberapa hambatan yang dihadapi UMKM Indonesia.
Mengingat mayoritas UMKM di Indonesia merupakan usaha mikro dan informal, maka pendampingan dalam rangka peningkatan kapasitas UMKM menjadi prioritas.
Beberapa masalah utama yang dihadapi UMKM Indonesia adalah kemampuan teknologi, kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) akses pemasaran, akses permodalan dan jejaring.
“Berbagai permasalahan tersebut menyebabkan UMKM Indonesia kurang bersaing dengan negara tetangga, seperti terlihat dari kontribusi yang rendah terhadap ekspor,” seperti dikutip dari situs resmi BI.
Komentari tentang post ini