JAKARTA-Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi – Ma’ruf Amin, Arsul Sani mengakui salah satu kelebihan dari penantang capres, yaitu Prabowo adalah mengkritik apa saja yang telah dilakukan oleh Presiden Jokowi. Sebaliknya, Jokowi tak bisa mengkritik Prabowo karena belum pernah memimpin negara.
Untuk itu, Sekjen PPP itu berharap segera digelarnya debat capres dengan adu gagasan, program, dan jejak rekam capres-cawapres. “Pada 17 Januari sudah dimulai. Diharapkan debat memberikan pendidikan politik dan bukan menyebar kebencian dan hoaks pada masyarakat,” tegas Arsul.
Hal itu disampaikan dalam diskusi ‘Kampanye gagasan dan program capres – cawapres 2019’ bersama Tim sukses Prabowo-Sandi, Heri Budianto, Ace Hasan Syazily (Golkar), dan lain-lain di di Kompleks Parlemen, Senayan Jakarta, Jumat (21/12/2018).
Menurut anggota Komisi III DPR itu, amanah UU No.7 tahun 2017 tentang Pemilu, seyogyanya kampanye itu memberikan pendidikan politik. Namun, dia pesimis selama ada petahana, Jokowi, nyinyir akan jalan terus. “Mungkin kampanye 2024 saat tak ada petahana. Tapi, jika Prabowo yang menang, saling nyinyir itu akan terulang,” tambahnya.