Di sisi lain, “sungai yang tercemar dan kualitas udara yang semakin buruk menjadi hal yang biasa dan bukan sebagai hal yang memprihatinkan.”
“Ukuran ideal sebuah kota Jakarta adalah luas teritorial itu sebanyak 30% menjadi ruang terbuka hijau, tetapi kenyataannya saat ini terus menurun sekitar 5% dari luas Jakarta,” katanya.
Tokoh Muslim Budhy Munawar Rahman memberi catatan tentang pentingnya peran agama-agama, yang pada prinsipnya memiliki ajaran untuk mendorong konservasi lingkungan dan aksi iklim.
Ia berkata, dalam Islam misalnya, ada konsep khalifah bahwa manusia adalah penjaga bumi dan memiliki tanggung jawab untuk melindungi dan merawat ciptaan Tuhan, yang sejalan dengan ensiklik Laudato Si dari Paus Fransiskus yang “menekankan tanggung jawab kolektif untuk merawat bumi sebagai rumah bersama.”
Ia menyatakan, kerja sama lintas agama menjadi penting karena “Indonesia sedang bergulat dengan masalah lingkungan yang parah seperti deforestasi, polusi, dan hilangnya keanekaragaman hayati.”
Dalam wawancara usai dialog, ia berkata, soal komitmen seperti ini “sekarang adalah waktunya yang tepat, di mana agama-agama harus menyadari satu kriris yang sudah dan akan lebih besar lagi kita alami, yaitu krisis lingkungan, krisis iklim.”