Apalagi, kata Legislator dari Dapil Bali ini, pada saat ini pandemi covid-19 mulai melandai, namun situasi ekonomi belum banyak mengalami kemajuan terutama di kalangan akar rumput.
“Situasi belum pulih, jangan bebani masyarakat,” ujarnya
Diakui Parta, memang ada kenaikan harga minyak dan gas dunia yang menyebabkan beban subsidi meningkat.
Namun hal itu tidak boleh dijadikan sebagai alasan tunggal guna memutuskan rencana menaikan harga Pertalite dan Gas LPG 3 Kg.
“Sebab jika hal itu dipaksakan tentu akan berdampak luas kepada masyarakat kelas bawah,” terangnya lagi.
Adapun dampak negatif yang timbul, sambung Parta, daya beli masyarakat makin menurun.
Karena lebih dari 40% persen kelompok berpenghasilan dan pengeluaran terbawah akan terdampak luas, artinya mereka tidak lagi memiliki kemampuan daya beli.
Selain itu, tentu tidak bisa dihindari lagi bahwa kenaikan BBM Pertalite dan Gas LPG 3 Kg bisa menaikan angka kemiskinan semakin tinggi.
Apalagi mayoritas tenaga kerja Indonesia adalah bekerja disektor informal.
Komentari tentang post ini