Dengan demikian, saat ini IBST dikendalikan oleh PT Iforte Solusi Infotek yang merupakan anak usaha TOWR.
Adam memaparkan, pertumbuhan bisnis organik TOWR pada 2024 akan ditopang segmen non-menara, terutama FTTH yang bisa mencapai 1,6-1,8 juta homes passed pada akhir tahun ini.
Dia menilai, bisnis FTTH sangat penting, karena mendukung strategi Fixed Mobile Convergence yang dijalankan para operator telekomunikasi dan memberikan kesempatan untuk memperluas jaringan fiber optic iForte.
Dengan nilai akuisisi yang baik pada IBST, lanjut dia, TOWR mendapatkan tambahan 3.300 menara dan sekitar 16.000 kilometer aset fiber optic.
Pasca akuisisi, dengan arus kas IBST yang cukup baik, maka berhasil dilakukan pelunasan utang bank sebesar Rp580 miliar, serta menurunkan biaya bunga dari sebelumnya pada kisaran 8,5-9 persen per tahun menjadi 6,5 persen.
Komentari tentang post ini