“Akuisisi saham BEST dapat memberikan sinergi untuk peningkatan pendapatan usaha dengan kinerja yang lebih baik, dan diharapkan dapat berdampak positif pada laba bersih Perseroan, sekaligus memberikan nilai tambah bagi para pemegang saham Perseroan, “ tulis Direksi TPMA dalam laporannya.
Menurut Direksi TPMA, transaksi pembelian BEST merupakan transaksi material karena nilainya mencapai 33,08% dari ekuitas Perseroan.
Selain itu, transaksi ini juga adalah transaksi afiliasi karena PR adalah pihak yang memiliki saham Perseroan secara langsung dan tidak langsung melalui PT Dwitunggal Perkasa Mandiri yang merupakan pemegang saham pengendali Perseroan.
Sekedar informasi, pada Mei 2024, TPMA menggelar penawaran umum terbatas (PUT) atau right issue sebanyak 874,120 juta saham baru dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD).
Harga pelaksanaan right issue TPMA sebesar Rp465 per saham sehingga Perseroan berhasil mengantongi dana sebesar Rp406,46 miliar.
Dana hasil penerbitan right issue tersebut, setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi, seluruhnya akan digunakan oleh Perseroan untuk membiayai akuisisi atau pengambil-alihan 65% saham PT Bahtera Energi Samudra Tuah (BEST), dari PT Patin Resources, perusahaan terafiliasi Perseroan.
Komentari tentang post ini