Pencapaian diversifikasi produk terlihat dari lima produk yang diminati, yaitu mebel, elektronik dan peralatan listrik, makanan olahan, rempah-rempah, dan minyak atsiri. Selain itu, antusiasme buyer juga terlihat untuk produk specialty coffee (kopi premium). Pada TEI 2016 ini, kayu ringan mendapat respon luar biasa. Selama ini produk yang paling menggoda pasar Eropa ini belum banyak diekspos ke pasar internasional.
Mendag menuturkan para pengusaha mancanegara juga melanjutkan bisnisnya dengan mengunjungi sejumlah produsen. Buyer asal Nigeria, Yordania, dan Namibia misalnya akan melanjutkan perjalanan ke PT. PINDAD di Bandung untuk menjajaki pembelian tank dan senjata. Karena itu, angka transaksi TEI 2016 diyakini akan terus bertambah. “Nilai ini diyakini akan terus meningkat meskipun TEI ditutup hari ini. Rangkaian proses transaksi yang dilakukan selama TEI terus berlanjut dengan adanya sebagian buyer yang akan melakukan kunjungan ke produsen di beberapa daerah,” ungkap Enggar.
Enggar mengapresiasi prestasi para eksportir Indonesia yang mampu bersikap profesional, mampu meyakinkan para buyers mancanegara untuk bertransaksi di tengah perlambatan ekonomi dunia. “Artinya, para eksportir kita sudah mampu menghasilkan produk yang sesuai dengan selera atau minat pasar, berdaya saing tinggi dengan harga yang kompetitif, bahkan bila dibandingkan dengan produk sejenis dari RRT,” kata Enggar.