“Kondisi lapangan yang sudah mature saya kira membuat tantangan PEP menjadi semakin kompleks. Dalam menjalankan bisnis tidak hanya bicara mengenai produksi dapat ditingkatkan atau tidak. Dalam hal ini pertanyaan mendasarnya justru peningkatan produksi tersebut masih ekonomis atau tidak. Jika produksi dapat ditingkatkan tetapi dengan biaya yang jauh lebih besar dari harga minyak itu sendiri tentu keputusan peningkatan produksi tidak akan dilakukan,” katanya.
Menurut Mamit, untuk menjaga produksi migas, manajemen PEP perlu effort yang luar biasa. Dengan kondisi lapangan yang terus decline secara alami, PEP harus lebih massif lagi dalam bergerak. Drillling campaign baik itu untuk sumur pengembangan dan explorasi harus tetap di galakan. Kegiatan WOWS harus terus dilakukan mengingat WOWS ini biayanya lebih murah dibandingkan pengeboran.
“Kegiatan penggunaan advance technology harus bisa dilakukan. Selain itu juga,PEP harus bisa melakuan penghematan dalam biaya operasi mereka sehingga bisa mengurangi cost per barrelnya,” katanya.
Komentari tentang post ini