Yang pertama ibu Asmani, seorang penjual jas hujan dan masker di fly over Mampang, Jakarta Selatan. Lalu, Pak Mulyana, pemulung asal Subang, Jawa Barat.
Pria yang mengaku sudah tinggal di Jakarta selama 5 tahun itu, ditemui Mensos di Jalan Saharjo, Jakarta.
Seperti biasa, dengan tutur kata halus dan diselingi Bahasa Jawa, Bu Risma meminta kesediaan mereka untuk mendapatkan pelayanan sosial.
“Mari bu, ikut saya ya. Biar ibu ga kehujanan, ya. Nanti saya jemput ya,” katanya.
Entah, kata-kata halus Bu Risma seperti seperti merasuk dalam kalbu. Baik Bu Asmani dan Pak Mulyana, atau PPKS lain yang ditemui di tempat lain, kebanyakan kooperatif.
Begitupun Bu Asmani dan Pak Mulyana, menurut dan bersedia langsung di-assessment awal di BRSEGP “Pangudi Luhur”, Bekasi, termasuk mendapatkan pengecekan kesehatan sesuai protokol COVID-19, rapid test antibodi.
Tahap selanjutnya mereka akan mendapat penanganan sementara sebelum kembali ke tengah masyarakat dan dikoordinasikan dengan pemerintah daerah.
Selama di Balai, Pak Mulyana cukup kooperatif dan menunjukkan semangat untuk belajar keterampilan yang diberikan instruktur, seperti cara-cara untuk pembuatan pupuk kompos.
Komentari tentang post ini