Oleh: Salamuddin Daeng
Sektor migas adalah sektor paling sial dalam setengah dekade terakhir. Harga minyak rendah, investasi minyak merosot, iklim investasi yang merosot karena tuntutan isue perubahan iklim.
Ke depan bank dan institusi keuangan tidak akan lagi membiayai migas seiring kemajuan perjanjian perubahan iklim. Jangan diremehkan!
Setengah dekade yang menandai mendung sektor migas ini tidak ada terobosan yang dilakukan para pembantu presiden.
Padahal migas sejauh ini masih menjadi fondasi ekonomi Indonesia, namun dibebani oleh masalah impor minyak yang besar.
Sisi lain regulasi migas di Indonesia tumpang tindih dan amburadul. Demikian juga organisasi migas pemerintah sangat komplicated.
Menteri ESDM pembantu Presiden seolah berpangku tangan. Padahal Dia sudah berjanji akan menaikkan produksi minyak hingga 1 juta barel sehari.
Sekarang produksi minyak hanya stagnan di 700 ribu barel sehari baik diurus maupun tidak diurus, ada menteri, ada Dirjen Migas maupun tidak ada tampaknya sama saja.
Komentari tentang post ini