JAKARTA – PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) atau disebut Bank BNI membukukan laba sebesar Rp21,46 triliun (Rp576 per saham) pada tahun 2024, tumbuh sebesar 2,7% jika dibandingkan Rp20,9 triliun (Rp561 per saham) pada tahun 2023.
Menurut laporan keuangan BBNI per Desember 2024 yang dipublikasikan di laman BEI, dikutip Kamis (23/1/2025), pendapatan bunga bersih BBNI mencapai Rp40,48 triliun pada 2024, turun 1,9% dari Rp41,27 triliun pada tahun 2023.
Total kredit yang disalurkan BBNI pada 2024 sebesar Rp775,87 triliun, naik 11,62% dari Rp695,08 triliun tahun 2023. Pertumbuhan kredit ini didukung oleh segmen korporasi yang naik 17,6%, dan konsumer yang meningkat 14,5%.
Adapun dana pihak ketiga (DPK) yang dihimpun Perseroan mencapai Rp805,51 triliun pada tahun 2024, turun tipis 1% dari Rp810,73 triliun pada tahun 2023.
Sepanjang 2024, rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) BBNI tercatat di 2%. Adapun Loan at Risk (LaR) dan Credit Cost masing-masing, turun menjadi 10,3% dan 1,1%.
Total aset BBNI per 31 Desember 2024 sebesar Rp1.129 triliun, meningkat 3,97% dari Rp1.086 triliun per Desember 2023. Sementara jumlah kewajiban Perseroan per Desember 2024 mencapai Rp962,61 triliun dan ekuitas sebesar Rp167,18 triliun.