JAKARTA-Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) masih sangat positif.
Hal ini seiring dengan kepercayaan nasabah yang terus meningkat sekaligus upaya proaktif perbankan dalam mengembangkan layanan.
Direktur Finance BNI Novita Widya Anggraini menjelaskan DPK pada tahun 2023 tercatat tumbuh 5,4%, menjadi Rp810,73 triliun.
Demikian juga Rasio Current Account Savings Account (CASA) terpantau kokoh di posisi 71,2%.
“Tren kenaikan suku bunga acuan mempengaruhi biaya bunga dana (Cost of Fund/CoF) yang memang tengah mengalami tren peningkatan dan fenomena ini terjadi merata di industri perbankan. Namun di tengah kondisi tersebut, CoF dapat dijaga di kisaran 2,2%, secara struktural masih lebih rendah dibandingkan sebelum pandemi di atas 3%,” papar Novita dalam Press Conference Full Year 2023 BNI, Jumat (26/1/2023).
Pendapatan non-bunga (non-interest income) juga terus memberikan dorongan positif pada profitabilitas, dengan pencapaian satu tahun penuh sebesar Rp21,47 triliun atau tumbuh 6,6% YoY.
Kebutuhan transaksi dari segmen business banking dan consumer dapat dijawab oleh berbagai channel digital, sehingga memberikan kontribusi pendapatan yang konsisten bagi BNI.
Dengan demikian, laba bersih BNI pada tahun buku 2023 tercatat sebesar Rp20,9 triliun, atau tumbuh 14,2% YoY.
Laba perusahaan anak berkontribusi Rp419,4 miliar dengan pertumbuhan 36,2% YoY.
BNI secara proaktif memperluas bisnis dengan fokus pada kualitas aset dan peningkatan transaksional.
Dengan kinerja positif di tahun 2023, BNI optimis untuk terus meningkatkan produktivitas, inovasi, dan ekspansi global.
Komentari tentang post ini