“Ini menjadi mindset baru bagi masyarakat dalam berinvestasi yang hingga saat ini banyak orang beranggapan bahwa investasi harusl dimulai dengan jumlah yang sangat besar,” tutur Karmela.
Untuk menentukan jenis reksa dana, nasabah perlu menetapkan kategori dan tujuan investasi, seperti konservatif, moderat atau agresif.
Selanjutnya, dana nasabah akan “dikawinkan” dengan Reksa Dana Pasar Uang untuk kategori konservatif, Reksa Dana Pendapatan Tetap untuk yang moderat dan Reksa Dana Indeks Saham bagi yang agresif.
“Bagi kaum muda, metode yang anti-rumit dapat menjadi gerbang untuk berinvestasi di pasar modal, terutama bagi anak kuliahan, angkatan kerja baru atau keluarga baru yang sudah berinisiatif menyisihkan gaji,” papar Karmela seraya menyebutkan bahwa Raiz Invest sedang menyiapkan peluncuran beberapa produk investasi lain, seperti reksa dana syariah, dana pensiun dan investasi emas.
Sementara itu, Direktur Utama Raiz Invest, Fahmi Arya, fitur investasi mikro berkelanjutan ini baru pertama di Indonesia. Meski Raiz Invest belum genap satu tahun hadir di Indonesia, namun Fahmi meyakini pertumbuhan transaksi dan nasabah akan berjalan seiring dengan minat investor muda untuk memulai berinvestasi.
Komentari tentang post ini